Selasa, 25 Mei 2010

komputasi grid

Menurut pengertian dari Wikipedia , Komputasi Grid adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer yang terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala besar. Tapi masih banyak juga definisi lain tentang komputasi grid diantaranya adalah seperti :
• Computational grid merupakan suatu infrastruktur hardware dan software yang menyediakan akses bersifat dependable, konsisten, pervasive, dan tidak mahal terhadap kemampuan komputasional high-end. (Carl Kesselman,Ian Foster in “The Grid: Blueprint for a New Computing Infrastructure” 1998)
• Grid computing adalah resource sharing dan penyelesaian masalah terkoordinasi dalam organisasi virtual yang dinamis dan multi-institusional. (Carl Kesselman, Ian Foster in “the anatomy of the grid” 2000)
Adapun pengertian menurut Ian Foster pada tahun 2002 menyampaikan pengertian dari Grid. Grid adalah suatu sistem yang:
1. mengkoordinasi sumber daya (resources) yang tidak tunduk kepada kendali terpusat … (Jika tidak, kita sedang berurusan dengan sistem manajemen lokal)
2. mengunakan protokol dan antarmuka (interface) yang bersifat standard, open, dan general-purpose… (Sebaliknya, kita berurusan dengan suatu sistem khusus aplikasi)
3. ….untuk menghasilkan kualitas layanan (QoS) yang tidak trivial (tidak sepele). (Ini akan memenuhi tuntutan pengguna yang kompleks, sehingga utilitas dari sistem terkombinasi secara signifikan lebih besar daripada utilitas total dari bagian-bagiannya)
Pemilihan nama Grid sendiri adalah sebagai bentuk kiasan bagi pembuatan computer power agar dapat diakses semudah mengakses electric power, Grid…sehingga harus memiliki kemampuan untuk mengakses computing power (CPUs), aplikasi perangkat lunak dan data penelitian dalam suatu bentuk “on-demand”.


Ide awal komputasi grid dimulai dengan adanya distributed computing, yaitu mempelajari penggunaan komputer terkoordinasi yang secara fisik terpisah atau terdistribusi. Sistem terdistribusi membutuhkan aplikasi yang berbeda dengan sistem terpusat. Kemudian berkembang lagi menjadi parallel computing yang merupakan teknik komputasi secara bersamaan dengan memanfaatkan beberapa komputer secara bersamaan.

Komputasi grid vs komputasi paralel, yaitu :
• komputasi paralel bersifat homogen (seluruh resource yang digunakan serupa) sedangkan komputasi grid bisa bersifat heterogen (berasal dari bermacam-macaam resource yang berbeda) ataupun homogen.
• komputasi paralel hanya terdiri dari satu cluster, sedangkan komputasi grid bisa terdiri dari beberapa cluster
• pembagian job execution dalam koputasi paralel harus sama besar antar tiap resource, sedangkan pada komputasi grid tidak harus sama.
Secara umum bisa disimpulkan, bahwa komputasi paralel, merupakan bagian dari komputasi grid.

Berikut adalah beberapa konsep dasar dalam Grid Computing:
• Sumber daya dikelola dan dikendalikan secara lokal.
• Sumber daya berbeda dapat mempunyai kebijakan dan mekanisme berbeda, mencakup Sumber daya komputasi dikelola oleh sistem batch berbeda, Sistem storage berbeda pada node berbeda, Kebijakan berbeda dipercayakan kepada user yang sama pada sumber daya berbeda pada Grid.
• Sifat alami dinamis: Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah
• Lingkungan kolaboratif bagi e-community (komunitas elektronik, di internet)
Secara umum, elemen-elemen dari infrastruktur Grid adalah
• Hardware/Sumber daya (Dibuat tersedia dari site-site berbeda yang terdistribusi secara geografis, mencakup CPU/Storage/Instruments, dll…)
• Software: Sesuatu yang menghubungkan bersama-sama semua sumber daya ini: middleware. Beberapa aplikasi untuk menggunakan sumber daya komputasi yang dibuat tersedia
• Orang-orang: Siapa yang memelihara Grid, dan Siapa yang menggunakan Grid
Middleware adalah lapisan atau layer perangkat lunak (software) yang terletak antara sistem operasi dan aplikasi. Elemen-elemen dasar dari Middleware ini adalah
• Keamanan (security)
• Pengelolaan sumber daya (resource management)
• Pengelolaan data (data management)
• Layanan informasi (information services)
Solusi bagi middleware yang telah tersedia, di antaranya adalah
• Globus Toolkit (Argonne+ISI)
• LCG/Glite (dari proyek Uni Eropa)
• Gridbus (Melbourne, Australia)
• Unicore… (Jerman)
• Dan masih banyak lainnya…
Secara generik, keuntungan dasar dari penerapan komputasi Grid adalah:
• Perkalian dari sumber daya: Resource pool dari CPU dan storage tersedia ketika idle
• Lebih cepat dan lebih besar: Komputasi simulasi dan penyelesaian masalah apat berjalan lebih cepat dan mencakup domain yang lebih luas
• Software dan aplikasi: Pool dari aplikasi dan pustaka standard, Akses terhadap model dan perangkat berbeda, Metodologi penelitian yang lebih baik
• Data: Akses terhadap sumber data global, dan Hasil penelitian lebih baik
Ukuran dan/atau kompleksitas dari masalah mengharuskan orang-orang dalam beberapa organisasi berkolaborasi dan berbagi (share) sumber daya komputasi, data dan instrumen sehingga terwujud bentuk organisasi baru, VIRTUAL ORGANIZATION.
Organisasi virtual, sebagai hasil kolaborasi, memberikan beberapa keuntungan lebih lanjut, di antarnya:
• Sumber daya dan orang-orang yang tersebar
• Dihubungkan oleh jaringan, melintasi domain-domain admin
• Berbagi sumber daya, tujuan bersama
• Dinamis
• Fault-tolerant
• Tidak ada batas-batas geografis: Tidak ada masalah VISA karena tidak diperlukan perjalanan orang
Sampai saat ini dan diperkirakan berlaku dalam beberapa tahun ke depan, ada kecenderungan besar komputasi Grid digunakan untuk :
• Jaringan penelitian publik….bagi para peneliti dan ilmuwan, EGEE, GEANT, dll
• Keterlibatan lebih banyak dari institusi keuangan (Bank, dll). Aplikasi keuangan yang lebih baru saat ini ditulis untuk GRID aware atau dapat digunakan pada Grid
• Tidak lagi hanya komputasional tetapi sekarang juga layanan (service)
• Service Oriented Architecture (SOA). Enkapsulasi dari sekumpulan aplikasi atau layanan sebagai suatu antarmuka tunggal yang dapat dionfigurasi ulang berdasarkan pada kebutuhan end-user. Standard bagi manajemen data.
• Komputasi Awan (cloud computing). Kemampuan untuk men-deploy atau men-deliver layanan/sumber daya seperti dibutuhkan.
Pada waktu yang akan datang, para peneliti memperkirakan komputasi Grid semakin dibutuhkan seiring dengan kemajuan teknologi jaringan komputer dan telekomunikasi serta tuntutan dari pengguna, yaitu:
• Ke arah aplikasi tersebar yang berinterakses satu sama lain dan menawarkan integrasi dinamis satu dengan lainnya.
• Segala suatu dari sistem operasi ke delivery on demand aplikasi software atau service, dimana dan kapan end-user memerlukannya. Tidak perlu instal, update…
• Jaringan adalah komputer…Desktop anda adalah sebagaimana anda inginkan, dimana dan kapan anda menginginkannya.
Dari gambaran sekilas di atas, serta melihat kondisi di negara kita, komputasi Grid dapat digunakan untuk tersedianya akses internet atau berbagi pakai sumber daya komputasi dalam negeri secara efektif dan efisien. Berikut beberapa alasanya:
• Setiap orang melalui jaringan Grid dapat berpartisipasi sebagai pattner aktif dalam proses pengembangan dan memajukan penelitian dan/atau teknologi.
• Penggunaan teknologi Grid menawarkan kesempatan besar bagi peneliti dan ilmuwan, memilih fitur-fitur khusus dari komputasi Grid yang paling memenuhi kebutuhannya, dan juga menentukan bagaimana diimplementasikan.
• Bagi banyak negara ketiga, sering terjadi lack dari jaringan, karena itu situs-situs perlu untuk diinterkoneksikan.
• Bandwitdh dapat menjadi faktor yang membatasi. Grid merupakan network demanding infrastructure. Namun ada aplikasi-aplikasi yang tidak memerlukan bandwidth besar, situs peripheral (hanya node pengguna) dapat berjalan baik dengan bandwidth terbatas (~1 Mb), Grid kampus atau metropolian yang terisolasi dapat menjadi pilihan.

sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_grid
Berdasarkan presentasi berjudul “Grid Computing” oleh Clement Onime
Information and Communication Technology Section (ICTS),
The Abdus Salam International Centre for Theoretical Physics (ICTP)
Trieste, Italy
1 Juni 2008
http://p3m.amikom.ac.id/p3m/dasi/des07/02%20-%20AMIKOM_Yogyakarta_KOMPUTASI%20GRID%20SEBAGAI%2

Minggu, 04 April 2010

Jika Aku Menjadi

Mungkin tidak terpikir sebelumnya oleh penulis kenapa jalannya seperti ini, banyak cita – cita dari awal masuk dunia pendidikan sampai sekarang di universitas. Awal mula penulis ingin menjadi seorang guru karena jasa guru begitu besar dan guru itulah yang telah membuat orang – orang besar seperti sekarang ini. Mungkin bisa dikatakan awal mulanya dari itu semua, berkembang dengan perbedaan jaman yang semakin maju penulis berfikiran untuk menjadi seorang yang ahli di bidang matematika karena matematika ini merupakan induk / bagian dari semua ilmu yang ada. Setelah dipikir – pikir mau jadi apa nantinya jika lapangan pekerjaan yang membutuhkan itu semua, setelah berfikir matang – matang penulis tertarik juga untuk menjadi seorang arsitektur tapi sayang cita – cita penulis kandas dikarenakan biaya buat pendukung itu semua terlalu mahal dan universitas yang penulis mimpikan juga gagal karena tidak masuk ujian SPMB pada jaman itu.
“penulis terlalu banyak keinginan maaf ya”
Penulis juga heran dengan ini semua mungkin ini yang dinamakan jalan hidup yang perlu kita lalui semuanya. Awal masuk univeristas penulis bertanya – Tanya apakah jurusan buat jadi programmer karena menurut rumor gaji seorang programmer begitu mahal sehingga penulis tertarik untuk mengambil itu semua. Tapi semuanya tidak sesuai dengan yang penulis harapkan mungkin untuk jaman seperti ini kita harus belajar menjadi seorang entrepreneur / wirausahawan. Penulis menjadikan itu semua sebagai awl dari kebangkitan untuk menjadi seorang yang bisa berguna karena cita – cita dari awal sampai dengan yang terakhir mau masuk kuliah tidak terwujud semua. Mungkin penulis harus menjadi seorang entrepreneur sejati karena sampai sekarang pun penulis melakukan itu semua walaupun harus bekerja tanpa mengenal waktu demi mencukupi semua kebutuhan kuliah yang begitu mahal. Tapi semua ini tidak hanya kebetulan, penulis mencari informasi tentang seorang yang menjadi entrepreneur dan ternyata hampir sebagian besar warga / masyarakat Negara – Negara maju menjadi seorang entrepreneur karena mereka pikir kita diciptakan bukan untuk mencari pekerjaan tetapi kita menciptakan lapangan pekerjaan.
“maaf penulis terlalu semangat”
Tetapi, kita itu akan susah mencari lapangan pekerjaan seandainya kita tidak memiliki network / skill yang memadai. Pernahkah terpikir oleh kita sudah berapa banyak mahasiswa yang keluar dari universitas setiap tahunnya, apakah perusahaan mau menampung kita semua yang sudah bergulat dengan waktu untuk mendapatkan sebuah gelar. Tapi berbanding dengan itu semua kita harus bangkit dan bagaimana kita menciptakan lapangan pekerjaan sehingga teman – teman kita yang bersama- sama mencari ilmu bisa mendapatakan pekerjaan yang amat sangat layak dengan perjuangan yang telah kita tempuh.
Intinya adalah janganlah kita terlalu memaksakan keinginan yang tidak mungkin bisa kita dapat tapi kita juga harus yakin dengan diri kita bahwa kita juga bisa menjadi sukses dan maju dengan kemampuan dan kekuatan yang kita punya.
“semoga kita bisa saling mengerti dan merenungi semua yang telah kita lakukan dan satu pesan dari penulis jangan putus tali persaudaraan agar kita bisa saling membantu”

ubiquitous

ubiquitous merupakan sebuah model/konsep interaksi manusia-komputer yang paling canggih dan modern, dimana proses informasi keduanya diintegrasikan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Kata ‘Ubiquitous’ menurut kamus Merriam-Webster bisa diartikan sebagai ‘ada di berbagai tempat dalam waktu yang sama’. Sehingga konsep ubiquitous computing, atau ubiquitous network itu mungkin bisa diterjemahkan secara sempit misalnya sebagai kemampuan akses ke sebuah network (internet) di mana saja.

Ubiquitous Computing (=komputasi dimana-mana) diperkenalkan pertama kali oleh Mark Weiser pada tahun 1988 selagi menjabat sebagai Chief Technologist di Xerox Palo Alto Research Center (PARC). Mark menulis beberapa kajian awal mengenai subjek tersebut, terutama penjelasan inti konsepnya.

Ubiquitous Computing disebut sebagai gelombang ketiga dalam komputasi. Yang pertama adalah konsep mainframe, dimana sebuah mesin dipakai oleh banyak orang bersamaan (one computer, many people). Sekarang kita berada pada era personal computer (komputer pribadi) yaitu seseorang menggunakan masing-masing mesin yang dimilikinya (one person, one computer). Karena komputer menjadi semakin murah dan menjadi sangat lazim, selanjutnya akan datang masa Ubiquitous Computing dan menjadi era “one person, many computers”.

Mark Weiser menjelaskan Ubiquitous Computing merupakan sebuah model/konsep interaksi manusia-komputer yang paling canggih dan modern, dimana proses informasi keduanya diintegrasikan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, seseorang yang “menggunakan” Ubiquitous Computing melibatkan banyak sistem komputasi berikut device (peralatan/mesin)-nya, namun secara tidak sadar dia menggunakan peralatan tersebut dikarenakan sudah sangat membaur dengan lingkungannya. Model seperti ini adalah pengembangan dari paradigma desktop computing.

Mark Weiser mengenalkan tiga bentuk dasar dari mesin Ubiquitous yaitu : tab, pad, dan board.
Tab : dapat dipakaikan atau dipasang dengan ukuran sentimeter.

Pad : segenggam tangan dengan ukuran desimeter.

Board : mesin display/layar interaktif berukuran beberapa meter.


Referensi lebih lanjut :
Ubiquitous Computing Home Page – http://www.ubiq.com/
Mark Weiser Original Papers – http://sandbox.xerox.com/ubicomp/
Mark Weiser Home Page – http://www.ubiq.com/weiser/
Ubiquitous Computing and Communication Journal – http://www.ubicc.org/